Jumat, 23 Maret 2012

#GALAU (God Always Listening And Understanding)

Sahabat, ada yang pernah mendengar

kata “galau”? Seringkali kita

mendengar kata galau di lingkungan

kita, coba sahabat ingat-ingat. Atau

sahabat sekarang bisa buka Facebook,

kemungkinan kata galau akan muncul

menghiasi beranda Facebook kita.

Siapa yang mempopulerkan kata ini,

saya kurang tahu. Tetapi hampir

semua kalangan rasa-rasanya pernah

menggunakan kata ini, paling tidak

akhir-akhir ini.

Selanjutnya saya ingin bertanya

kepada sahabat, adakah di antara

sahabat yang sering merasa galau?

Sepertinya tak usah bertanya pun

saya tahu bahwa sahabat semua

pernah merasakannya, bahkan

sampai mengungkapkan

kegalauannya di status Facebook,

entah langsung memamerkan kata

galau atau dengan kalimat yang

menyatakan kegalauan sahabat.

Memang sebenarnya arti kata galau

itu apa ya? Saya mengajak sahabat

memahami kata ini dengan melihat

kisah orang-orang yang katanya galau

yang pernah saya temukan.

Ada seorang mahasiswa terlihat

sedang duduk di lobi kampus, tak

jelas sedang apa, kerjanya garuk-garuk

kepala, kelihatannya ia sedang

menunggu jam kuliah kedua. Kadang

ia duduk lalu berdiri kemudian duduk

lagi. Atau ia mondar-mandir ke ruang

kuliah dan balik lagi ke lobi. Sesaat

saya mendengar salah seorang

temannya bertanya, “Kenapa sih loe?”

si mahasiswa pun menjawab, “Galau

gw.”

Di lain waktu saya mengamati dari

kejauhan seorang wanita melamun

saja di taman, dari pagi sampai

dzuhur saya lihat dia masih diam

sendirian, ketika ia pergi, saya pun

menyambangi tempat duduknya dan

melihat secarik kertas yang sudah

penuh coretan wanita tadi, terseliplah

di situ kata galau.

Setelah mahasiswa dan seorang

wanita, ternyata saya kembali melihat

hal yang menarik dan membuat saya

semakin penasaran dengan kata

galau. Saat mengadakan rapat

organisasi, masing-masing peserta

rapat harus memberikan usul dan

pendapat, namun ketika salah

seorang teman saya diberi

kesempatan akan hal itu, ia menolak

bicara dan diam seribu bahasa, hanya

satu kalimat yang ia katakan, “Maaf

saya lagi galau,” Seketika itu juga

seluruh peserta rapat ingin

mengetahui apa gerangan yang

menyebabkan hal itu terjadi. Akhirnya

ia pun menjelaskan masalah yang

sedang ia hadapi. Ia bingung harus

bagaimana menceritakan kepada

orang tuanya tentang nilai ujian

semesternya yang terbilang rendah.

Sahabat, dari tiga peristiwa tadi kita

dapat menyimpulkan makna galau

yang beken di masyarakat. Galau

bermakna perasaan yang tidak jelas,

kebingungan, putus asa, atau tidak

mood. Tetapi apa benar itu

maknanya? Ketika saya googling,

ternyata makna galau lebih mengarah

kepada suatu perasaan yang tidak

jelas dikarenakan oleh orang lain.

Namun ternyata di masyarakat kata

galau sering digunakan pada

perasaan-perasaan negatif, seperti

tidak mood, putus asa, bingung,

bimbang, dan banyak lagi.

Terlepas dari semua pemaknaan

tentang kata galau dan terlepas dari

bagaimana sahabat semua

mendefinisikan kata galau, intinya

galau menyatakan perasaan negatif

terjadi pada diri sahabat. Iya negatif

thinking sedang menyelimuti seluruh

tubuh sahabat.

Sahabat, mari mengubah pandangan

hidup kita terhadap suatu kejadian

yang menimpa kita, terlebih kejadian

yang tidak mengenakkan. Saya yakin

sahabat pernah mengalami hal-hal

yang tidak mengenakkan dalam hidup

ini bahkan efek dari kejadian tersebut

membuat sahabat putus asa, lebih

jauh lagi banyak sahabat kita yang

meninggalkan Sang Pencipta karena

berpikir bahwa ia tidak mendapatkan

keadilan hidup di bumi ini.

Benarkah seperti itu? Jawabannya

tidak. GALAU, God Always Listening

Always Understanding.

Be positif thinking friends…. Allah

mengetahui apa yang hambanya

butuhkan, cobalah ingat apa yang

pernah kita inginkan dulu. Cobalah

ingat apa yang pernah kita minta

dalam doa, tak pernahkah terkabul?

Ayo buang prasangka negatif dalam

diri kita, bagaimanapun keadaan kita.

Karena perasaan negatiflah yang

membawa lesunya tubuh kita untuk

bergerak, malasnya otak kita berpikir,

sampai putus asa tak mencari ide,

atau bisa-bisa bunuh diri. Lihatlah

orang-orang yang menyatakan dirinya

galau, mereka lesu, tak semangat, tak

jelas apa yang dikerjakan. Sebegitu tak

produktif dan hanya membuang

waktu.

Sekarang cobalah memaknai galau

dalam bingkai positif thinking, God

Always Listening Always

Understanding. Saya yakin sahabat

akan bersemangat menjalani hidup

ini, sahabat akan menjadi manusia

luar biasa yang tak pernah putus asa

walaupun dalam keadaan susah,

walaupun dalam keadaan terjepit.

Entah karena ekonomi sulit atau

permasalahan lainnya. Dan yang

terpenting sahabat akan menjadi lebih

dekat dengan Allah karena sahabat

berprasangka baik terhadap-Nya.

Seperti sebuah kisah seorang tukang

ojek yang mampu menyekolahkan

anaknya sampai menjadi Sarjana. Ia

membeberkan rahasianya, kenapa ia

bisa seperti itu. Jawabannya, “Biasa

aja mas, saya hanya ngojek tiap hari

dan berapa pun penghasilannya saya

selalu bersyukur karena masih dapat

uang. Malam hari saya berdoa agar

besok diberi rezeki, seperti itu setiap

hari. Dan ketika saya memang sedang

butuh uang, pasti tarikan banyak mas,

tapi ketika kebutuhan biasa saja, ya

tarikan ga rame juga, emang Allah

maha tau.”

Semua telah ada yang mengatur, tak

perlu lagi kesedihan menghiasi

kegagalan kita, tak perlu lagi

kebimbangan mewarnai langkah kita.

Yang perlu kita lakukan adalah

berusaha dan berdoa, gantikan galau

negatif dengan galau positif. Jikalau

dalam film 3 Idiot kata-kata “All Is

Well” menjadi penenang seseorang

dalam posisi sulitnya maka perasaan

Galau Positif akan jadi penenang kita.

Keep Positif thinking cause God

Always Listening Always

Understanding.


Sumber: http://

www.dakwatuna.com/2012/01/17454/

galau-god-always-listening-always-

understanding/#ixzz1j8LnYOzB


Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar