Jumat, 23 Maret 2012

Cinta seperti menunggu datangnya bis

Artikel ini sudah sering diposting

dipelbagai situs/fordis/dan blog.

Namun saya cantumkan copypaste ini

hanya sebagai sharing buat teman2

semua. Agar kita dapat mengambil

manfaat dari artikel sederhana ini.

Suatu waktu aku menuggu bis di

sebuah halte untuk berangkat ke

kantor.

Sebuah bis datang, dan aku bilang,

“Wah…terlalu sumpek dan panas,

nggak bisa duduk nyaman nih! aku

tunggu bis berikutnya saja”

Kemudian, bis berikutnya datang. Aku

melihatnya dan berkata, “Aduh

bisnya kurang asik nih dan kok gak

cakep begini… nggak mau ah..”

Bis selanjutnya datang, cool dan aku

berminat, tapi dia seakan-akan

tidak melihatku dan melewatiku begitu

saja.

Bis keempat berhenti di depan aku.

Bis itu kosong, cukup bagus, tapi

aku bilang, “Nggak ada AC nih, gua

bisa kepanasan”. Maka aku

membiarkan bis keempat pergi..

Waktu terus berlalu, aku mulai sadar

bahwa aku bisa terlambat pergi ke

kantor.

Ketika bis kelima datang, aku sudah

tak sabar, aku langsung melompat

masuk ke dalamnya. Setelah beberapa

lama, aku akhirnya sadar kalau

aku salah menaiki bis.

Bis tersebut jurusannya bukan yang

aku tuju!

Dan aku baru sadar telah menyiakan

waktuku sekian lama..

Moral dari cerita ini, sering kali

seseorang menunggu orang yang

benar-benar ‘ideal’ untuk menjadi

pasangan hidupnya. Padahal tidak ada

orang yang 100% memenuhi

keidealan kita.

Dan aku pun sekali-kali tidak akan

pernah bisa menjadi 100% sesuai

keinginan dia.

Tidak ada salahnya memiliki

persyaratan untuk ‘calon’, tapi tidak

ada

salahnya juga memberi kesempatan

kepada yang berhenti di depan kita.

Tentunya dengan jurusan yang sama

seperti yang kita tuju.

Apabila ternyata memang tidak cocok,

apa boleh buat.. tapi aku masih

bisa berteriak ‘Kiri !’ dan keluar dengan

sopan.

Maka memberi kesempatan pada

yang berhenti di depanku, semuanya

bergantung pada keputusanku.

Daripada kita harus jalan kaki sendiri

menuju kantorku, dalam arti

menjalani hidup ini tanpa kehadiran

orang yang dikasihi.

Cerita ini juga berarti, kalau aku benar-

benar menemukan bis yang

kosong, aku sukai dan bisa aku

percayai, dan tentunya sejurusan

dengan

tujuanku, aku dapat berusaha

sebisaku untuk menghentikan bis

tersebut

di depanku.

Untuk dia memberi kesempatan aku

masuk ke dalamnya.

Karena menemukan yang seperti itu

adalah suatu berkah yang sangat

berharga dan sangat berarti.

Bagiku sendiri, dan bagi dia.

Bis seperti apa yang aku tunggu?


Published with Blogger-droid v2.0.4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar